DIARER RUSH

Diaper Rush


1) Pengertian
Diafer rush (ruam popok) adanya keluhan bintik merah pada kelaimn dan bokong pada bayi yang mengenakan pampers di sebut diakibatkan oleh gesekan-gesekan kulit dengan pampers.
Salah satu penyakit kulit yang kerap menimpa bayi dan balita adalah eksim popok (diaper rush). Penyakit ini menurutnya, terutama disebabkan oleh belum sempurnanya fungsi kulit bayi. Akibatnya sekitar 50% bayi yang menggunakan diapers pernah menderita eksim popok dan kebanyakan bayi yang menderita ruam, umumnya berumur 3-12 bln.

2) Penyebab
a. Kebersihan kulit yang tidak terjaga
b. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing
c. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab
d. Akibat menceret
e. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, deterjen.
f. Kemudian dibersihkan dan tidak boleh menggunakan sabun cuci tangan dan dibilas sampai bersih dan dikeringkan.


3) Etiologi
Kulit bayi tipis dari orang dewasa, sehingga zat-zat dari luar sangat mudah meresap ke dalam kulit. Berfungsi sebagai pelindung. Kulit berperan sangat penting dan memerlukan peralatan khusus. Perawatannya tergantung pada jenis kulitnya. Kulit orang dewasa misalnya berbeda dari kulit anak-anak apalagi bayi.
Banyak yang mengatakan bahwa kulit bayi sangat lembut dan halus. Memang benar demikian friksi pada kulit bayi kerap terjadi. Di samping friksi antara kulit juga terjadi antara kulit dengan produk-produk yang menempel pada tubuh bayi seperti pakaian atau popok. Bila dalam keadaan lembab maka gesekan ini mengiritasi kulit sehingga fungsi kulit sebagai pelindung tubuh menurun. Contoh turunnya fungsi kulit bayi adalah bintil-bintil kemerah-merahan pada pipi atau dahi karena keringat.
Penggunaan popok kerap menimbulkan masalah kulit bayi, yaitu ruam popok (diaper ruish) pada bayi atau anak yang mempunyai kulit sensitif. Iritasi bisa terjadi karena urin.
Tanda dan Gejala.
a. Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai crytaema
b. Crupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah paha atas.
c. Keadaan lebih parah terdapat : pencipta, crythamatosa.

4) Penatalaksana
a. Daerah yang terkena diaper rush, tidak boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering
b. Untuk membersihkan kulit yang iritasi dan menggunakan kapas yang mengandung minyak.
c. Segera dibersihkan dan dikeringkan bila anak kencing atau berak.
d. Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit/daerah yang iritasi.
e. Usaha memberikan makanan TKTP
f. Memperhatikan kebersihan kulit dan membersihkan kulit secara keseluruhan
g. Memelihara kebersihan pakaian dan alat-alatnya.
h. Pakaian/celana yang basah oleh air kencing harus direndam di dalam air di campur acidum boricun.
Tinja pada kulitnya, karena itu popok modern (popok) lebih baik dipakai secara bergantian dengan popok tradisional. Dengan demikian kulit bayi dapat diistirahatkan dari bersinggungan secara ketat dengan urin atau tinja.
Kecil kemerahan, lecet, dan kulit tampak merah dan basah. Ini karena urin dan tajam, terutama pada bayi atau anak yang mempunyai riwayat alergi pada keluarga. Iritasi memudahkan terjadinya infeksi bakteri/jamur.

BAB II
PEMBAHASAN

Banyak yang mengatakan bahwa kulit bayi sangat lembut dan halus. Menurut Dr. I Ketut Sukarata SpKK dari Departemen Penyakit kulit dan kelamin PKUI-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, kulit bayi memiliki struktur dan komponen kulit yang sama dengan orang dewasa. Yakni memiliki lapisan epidermis, dermis, dan lapisan lemak. Yang membedakan adalah ketebalan lapisannya. Kulit bayi lebih tipis dari orang dewasa. Disamping itu, ikatan sel pada kulitnya lebih longgar konsekuensinya, zat-zat dari luar sangat mudah masuk ke dalam kulit, ujar Ketut.
Karena tipisnya lapisan kulit bayi, berbagai faktor dari luar, seperti kuman, bakteri, jamur, sangat mudah menginfeksi kulit bayi yang tidak dilindungi. Ini pula yang menjadi perih. Ahli kulit lainnya, Dr. Herman Cipto dari PKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, menurutnya perlindungan terhadap kesehatan kulit bayi harus diutamakan dengan kelembaban alami kulit harus terjaga. Karena itu, banyak produk untuk bayi disesuaikan dengan kondisi kulit bayi itu sendiri. Biasanya bahan beriritasi dan harus hipoalergen, jelas Herman.
Menurut Ketut, kulit bayi mengandung sedikit lemak karena itu tingkat keasamannya harus berkisar PH kulit, yaitu sekitar PH5, Kulit kita bersifat asam. Asam berfungsi sebagai pelindung atau mantel dari luar. Kalau basah, maka asam itu akan luluh dan justru membuat kulit tak terlindungi lagi. Ia menyarankan kebutuhan dan kesesuaian dengan kulit bayi bahan-bahannya pun yang ditujukan untuk memelihara kelembaban alami kulit bayi. Garam-garaman kalsium pada produk tertentu jelas harus dikurangi untuk digunakan pada bayi.
Herman mengungkapkan, ada banyak hal yang bisa membuat kulit bayi menurun fungsinya, selain menggunakan produk yang tak sesuai untuk kulit bayi, turunnya fungsi kulit juga disebabkan oleh pengaruh lain dari dalam tubuh, seperti alergi terhadap zat-zat tertentu.

2.1. Faktor Resiko
Sejumlah penyebab yang sifatnya kompleks menjadi pemicu timbulnya eksim popok (diaper rush). Beberapa faktor penyebab yang diidentifikasi dan berperan menimbulkan ruam popok antara lain faktor fisik, kimiawi, enzimnya dan mikroba. Menurutnya, kombinasi berbagai tersebut menjadi penyebab utama terjadinya ruam popok pada kulit bayi yang masih peka. Aneka faktor tersebut berasal dari sejumlah hal yaitu :
· Pemakaian popok, pemakaian popok modern dengan kulit anak. Kotoran pantat dan cairan yang bercampur menghasilkan zat yang menyebabkan peningkatan PH (derajat kesamaan) kulit dan enzim dalam kotoran. Tingkat kesamaan kulit yang tinggi ini membuat kulit lebih peka, sehingga memudahkan terjadinya iritasi kulit.
· Pemberian susu formula ternyata juga memungkinkan bayi anda mengalami masalah ruam popok lebih besar dibandingkan dengan ASI (air susu ibu) pada urin atau kotorannya bayi anda. Ruam popok dapat disebabkan oleh adanya riwayat alergi karena keturunan.
2.2. Penanganan Pada Diaper Rush (Ruam Popok)
Banyak sekali macam gangguan masalah kulit pada bayi gangguan kulit pada bayi biasanya disebabkan banyak hal, misalnya : terjadinya ruam popok akibat pemakaian popok yang menimbulkan merah pada kulit bayi. Ruam popok ini kerap menjadi masalah pada bayi baru lahir.
1. Jika menggunakan popok dari kain, sebaiknya haruslah terbuat dari bahan katun yang lembut. Janganlah terlalu ketat menggunakan diaper, hal ini agar kulit bayi tidak tergeser.
2. Sebaiknya perhatikanlah daya tampung dari diaper itu. Jika telah menggelembung atau menggantung, sebaiknya segeralah tukar dengan yang baru.
3. Cobalah menghindari pemakaian diaper yang terlalu sering. Gunakanlah diaper disaat-saat yang membutuhkan sekali.
4. Janganlah ada sisa urine/kotoran saat membersihkan kulit bayi karena kulit yang tidak bersih akan sangat mudah mengalami ruam popok.
5. Jangan lupa menggunakan sabun jika kulit bayi yang tertutup diaper terdapat merah dan kasar.

2.3. Therapi
Cara untuk terhindar dari diaper rush yaitu :
1. Dengan cara menganginkan pantat bayi lebih lama sebagai salah satu tindakan pencegahan.
2. Popok harus sering diganti, mencegah pemaparan kulit krim sena dan minyak kastol 0,5-1%.
3. Gunakan sabun bila bayi buang air besar. Setelah itu, keringkan kulit dengan handuk lembut, beri bedak dan popok bisa pasang lagi.


lihat video d bawah ini..